Dalammengatasi masalah ini, Bank Indonesia memberikan kebijakan quantitative easing (QE) dengan memberikan kelonggaran cadangan kas bank (Giro Wajib Minimum) dari 5,5% menjadi 3,5% untuk bank konvensional sementara bank syariah diberi kelonggaran Giro Wajib Minimum dari 4% menjadi 3,5%,. Selain itu, BI juga menurunkan suku bunga acuan BI
Pinjamannasional Upaya ini dilaksanakan oleh Menteri Keuangan Indonesia saat itu, Ir. Surachman, pada Juli 1946. Pinjaman nasional ini akan dibayar kembali dalam jangka waktu 40 tahun. Konferensi ekonomi Konferensi ini dihadiri para cendekiawan, gubernur, dan pejabat lainnya yang bertanggung jawab langsung terhadap masalah ekonomi di Jawa. Untukmemperbaiki kondisi ekonomi, pemerintah melakukan berbagai upaya, yaitu: Gunting Syafruddin. Syafruddin adalah salah satu kebijakan ekonomi di masa Demokrasi Parlementer. Dalam rangka mengurangi jumlah peredaran uang dan mengatasi defisit anggaran, pada 20 Maret 1950, Menteri Keuangan, Syafrudin Prawiranegara Salahsatu kebijakan strategis itu adalah penerbitan surat edaran yang mendorong pabrik dan fasilitas manufaktur dapat beroperasi dengan aman selama penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB). " Baik perusahaan industri dalam negeri dan asing, dalam hitungan jam, telah memperoleh IOMKI yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan operasi Untukmengatasi masalah ini, telah dibuat Undang-undang No. 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum dan juga telah finalnya Perpres mengenai Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. 7. Masalah Transparansi Penggunaan Pajak Salah satu contoh masalah ekonomi yang sedang dihadapi Indonesia. ML43It.