CeritaRakyat NTT Nenek Belana, Si Nenek Kanibal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan ( TTS ), Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ), Indonesia. - Halaman 3. Pemerintah Kecamatan Sambi Rampas Manggarai Timur Gelar Turnamen Sepak Bola Antar Club 11 jam lalu . Tanah Sangat Strategis Cocok Untuk pembuatan Fila,hotel, homestay

Cerita rakyat Manggarai Timur, Danau Rana Mese berawal dari peperangan bangsa jin. Foto Flores Exotic Tour - Di kabupaten Manggarai Timur, Flores, NTT, ada sebuah danau bernama Rana Mese. Dalam bahasa Setempat, Rana Mese berarti danau yang luas. Danau yang berada di Desa Golo Loni, Kecamatan Borong ini memang cukup besar, mencapai 11,5 hektar. Pepohonan yang tumbuh rapat di tepi dan kabut yang menggantung di atas permukaan air memberi kesan mistis padanya Ada sebuah kisah epik di balik keberadaan Rana Mese ini. Cerita rakyat tersebut mengenai peperangan hebat bangsa jin penghuni danau itu dengan rivalnya sesama mahluk astral yang menghuni kawasan danau lain. Yang unik, para jin di danau Rana Mese bisa meraih kemenangan dalam pertempuran itu karena dibantu oleh seorang manusia. BACA JUGA Sejuknya Belaian Bayu di Sajang Glamping Sembalun Kisahnya diawali dengan seorang pria bernama Kae Anu. Suatu ketika ia meninggalkan rumahnya di sebuah kampung bernama Teber untuk berburu. Seorang diri, ia merangsek masuk hutan demi mendapatkan hewan buruan. Kemudian ia dikisahkan bertemu dengan sekelompok orang yang juga sedang berburu. Mereka bertegur sapa, dan orang-orang itu bertanya apakah Kae Anu melihat kawanan babi hutan yang melewatinya. Kae Anu menggeleng, ia hanya melihat beberapa ekor musang yang melintas di depannya. Rupanya musang itulah yang dianggap babi hutan oleh orang-orang itu. Seketika tersadarlah Kae Anu bahwa ia sedang berhadapan dengan mahluk bukan manusia. Silakan baca konten menarik lainnya dari di Google News
KabupatenManggarai Timur merupakan salah satu kabupaten yang berada di Pulau Flores provinsi NTT dengan luas 2.643,41 km 2. Manggarai timur memiiki pesona alam yang indah. Mungkin selama ini banyak orang yang hanya mengenal pulau komodo , pulau padar, pink beach dan lain-lain yang ada di sekitaran Labuan bajo kabupaten Manggarai Barat .
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dahulu kala tidak ada orang lain di tanah komodo, hanya ada orang komodo saja. Mereka tidak tahu bagaimana cara anak mereka dilahirkan. Dahulu waktu isreri mereka mengandung, mereka hanya tahu membelahnya saja untuk mengambil bayinya dan isteri dilepas mati. Kalau pun isteri mati, anaknya pasti hidup. Pada suatu hari dua anak kembar dilahirkan. Satu diantaranya adalah ora komodo dan satunya lagi manusia. Yang manusia dipelihara oleh ibu dari ayahnya nenek atau oma dan manusia ini sungguh-sungguh diperhatikan dan dipelihara dengan baik oleh neneknya. Sementara ora komodo tidak dihiraukan dan tidak dipelihara, maka ora pun pergi ke hutan. Dia ora diberi nama oleh ibunya ibu yang memeliharanya adalah si berjalanya waktu suami dari kedua anak kembar ini mengambil isteri lagi. Dan sang isteri pun mengandung. Ketika saat untuk melahirkan orang bergegas untuk segerah membelah perutnya. Namun pada saat itu datanglah orang sumba. Dia bertanya kepda orang di situ dimanakh suami orang ini?. Ibu dari sang suami menjawab dia pergi kegunung untuk berburu. Lanjut orang sumbaitu kapan kira-kira iya akan kembali?Sahut sang ibu dia tidak akan kembali ke rumah sampai perut isterinya selesai mengetahui alasan sang suami pergi dari rumah. Dia berkata kepada orang di situ buat apah kamu membunuhnya? Mengapa kamu membelah perutnya? Bukankah iya akan mati?. jawab ibu sang suami; tentu pasti ia akan orang sumba lagi tidaklah bole kamu membuat ia ibu itu bertanya adakah nenek mungkin tahu caranya? 1 2 3 4 5 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya ManggaraiTimur - Ada tujuh skala prioritas kegiatan yang dijadikan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai agenda pembangunan. Demikian penekanan yang disampaikan Bupati Agas Andreas saat rapat kerja bersama pejabat pemerintahan Manggarai Timur. "Ketujuh pokok agenda pembangunan itu bertujuan mempercepat pembangunan termasuk pembangunan pedesaan," kata Agas
Cerita rakyat Korea Matahari dan Bulan. Hiduplah seorang wanita yang memiliki dua orang anak, laki-laki dan perempuan. Dia bekerja keras untuk menghidupi keduanya, selain sayang, dia juga menaruh harapan besar, agar kelak anaknya tidak seperti dirinya. Setelah pulang bekerja, dia melihat kue baras kesukaan anakknya, kemudian membeli beberapa untuk mereka, “Anak-anakku pasti lapar,” pikirnya. Setelah bembayar, dia bergegas pulang. Di perjalanan pulang, dia bertemu dengan harimau besar. “Berikan aku kue beras. Maka, aku tidak akan memakanmu,” gertak harimau. Wanita itu nampak pasrah, memberikan sepotong kue beras kepadanya. Tapi harimau masih mengikuti terus. Ketika kue itu sudah habis, “berikan lagi aku sepotong kue beras lagi,” gertaknya lagi. Dia pun memberi sepotong kue beras lagi. Baca juga Dongeng Lutung Kasarung Harimau itu terus memintanya, sampai akhirnya kue beras itu pun habis, karena tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, maka wanita itu pun dimakan. Niat jahat harimau tidak sampai di situ saja, dia mengenakan pakaian wanita tua itu, kemudian pergi menuju rumahnya. “Buka pintunya, sayang,” kata harimau. Ini memang jam Ibunya pulang, mereka bergegas untuk membuka pintu, tetapi Ibunya selalu berpesan, sebelum bembuka pintu biasankan untuk bertanya dahulu, “siapa itu, kamu bukan ibuku. Suaramu terlalu serak. Ibuku lembut suaranya, ”ucap saudara laki-lakinya. “Mungkin karena Ibu kedinginan di sini.” “Coba, tunjukkan tanganmu,” pintanya untuk memastikan. Harimau itu pun menunjukkan tangannya. “Tangan Ibuku tidak berbulu dan hitam seperti itu,” jelasnya. Harimau mencari akal, kemudian dia melihat ada tepung di kernjang belanjaan yang dia bawa. Karena tangannya sudah berubah putih, akhirnya dia dipersilahkan masuk. Setelah pintu dibuka, Harimau memasuki rumah, “Ibu akan membuat makan malam, kalian tunggu di sini.” Mereka melihat ada yang aneh, yaitu ekor yang terliah di bagian belakang badannya. “Itu bukan Ibu. Itu harimau,” kata kakak laki-lakinya. “Apa yang harus kita lakukan?” Adik perempuannya bingung. “Kita harus lari dari sini.” Mereka berlari keluar dan memanjat pohon di dekat sumur. Harimau mencari mereka di sana-sini. Kemudian, dia melihat wajah anak-anak terefleksi pada air di dalam sumur. “Oh, kamu ada di dalam sumur. Aku akan mengambilmu dengan mangkuk ini,” kata harimau itu. Harimau yang bodoh itu ditertawakan. “Oh, kamu ada di pohon.” Harimau mencoba memanjat pohon. Tetapi dia tidak bisa melakukannya. “Bagaimana kamu memanjat pohon itu?” Harimau bertanya. “Kami menggunakan minyak,” mereka membohongi harimau agar tidak bisa memanjat pohon. Harimau itu menggosok beberapa minyak di tangannya. Dan dia mencoba memanjat pohon itu. Tapi apa yang dia lakukan sia-sia, ya bagaimana bisa naik, kan minyak membuat pohon itu menjadi licin. Mereka menertawai harimau yang tidak bisa memanjat, tanpa sadar mereka menjelaskan bagaimana caranya memanjat pohon, “Kamu bisa menggunakan kapak.” ucap adik perempuannya. Harimau mengambil kapak dan membuat sayatan-sayatan kecil pada batang pohon. Lalu, dia pun bisa memanjatnya. Baca juga Ringkasan Cerita Cindelaras Mereka tambah ketakukan dan berdoa kepada Tuhan. “Jika Tuhan ingin kami hidup, tolong berikan tali,” itu doa anak-anak itu sambil menengadah ke atas. Tidak lama, jatuh lah seutas tali dari langit. Mereka memegangnya dan naik ke langit. Harimau yang tidak bisa menangkap mereka, dia pun berdoa kepada Tuhan. “Jika Tuhan ingin aku menangkap mereka, tolong berikan tali.” Tali yang sama pun turun dari langit, Harimau memegangnya dan ikut memanjat juga, Tapi sayang, talinya yang digunakannya tiba-tiba putus dan dia pun jatuh. Anak-anak yang naik ke langit itu berubah menjadi bulan dan yang satunya lagi menjadi matahari. Baca juga Legenda Batu Menangis Itulah cerita rakyat Korea Matahari dan Bulan yang terkenal, kisah cinta singkat Ibu kepada anaknya yang dihancurkan seekor harimau. Cerita rakyat Korea ini dikutip dari asianfolktales
CeritaRakyat Doyan Medaran dalam masyarakat Suku Sasak Di Desa Batunampar Kecamatan Jerowaro Lombok Timur". Penelitian yang dilakukan oleh L. M. Januardi ( 2010 ) menguaraikan tentang struktur dan nilai - nilai yang terdapat dalam cerita rakyat " Doyan Mendaran". Perbedaan antara penelitian L. JAKARTA, KOMPAS — Cerita rakyat dari Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, dikemas dalam bentuk drama musikal oleh Institut Musik Daya Indonesia. Lagu-lagu daerah khas Nusa Tenggara Timur, seperti ”Ayam Hitam” dan ”Potong Bebek Angsa”, mewarnai pertunjukan di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Minggu 13/7/2014.Legenda Pulau Komodo ini menceritakan seekor komodo yang dekat dengan penduduk sekitar. Usut punya usut, komodo ini ternyata kembaran dari manusia bernama Putri. Keduanya keluar dari rahim ibu yang sama. Pesan cerita ini, semestinya manusia dan hewan hidup berdampingan. Hewan mestinya dilindungi dan tak untuk Institut Musik Daya Indonesia, Kinarya GSP juga mempersembahkan tarian khas Nusa Tenggara Timur, diiringi Doris, tokoh masyarakat Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Cerita rakyat yang dikemas dalam drama, musik, dan tari ini menyuguhkan budaya dan kearifan masyarakat Nusa Tenggara Timur yang memesona.”Tadi itu namanya tari Paci, yang merupakan syukuran atas hasil panen. Pemukulan gong itu bermaksud informasi kepada masyarakat,” ujar menjelaskan penari perempuan yang mengenakan mahkota bali belo dan penari laki-laki dengan topi panggal tanduk sapi. ”Itu menceritakan kegembiraan atas kesuburan padi dan hasil alam di Manggarai, dekat dengan Pulau Komodo. Lalu topi panggal itu simbol untuk melindungi diri dari peperangan,” tutur Doris, ada cerita rakyat di Manggarai yang dipercaya sebagai kisah nyata. Legenda itu mengenai tiga kerajaan pada zaman dahulu yang ketiga rajanya memperebutkan seorang perempuan tercantik di Manggarai. Daripada terjadi pertumpahan darah, perempuan itu merelakan kulitnya menjadi bahan membuat kendang. ”Perempuan itu mengorbankan dirinya daripada jadi rebutan. Kendang itu masih ada sampai sekarang,” Renitasari Adrian, Direktur Program Bakti Budaya Djarum Foundation, kekayaan sastra Indonesia tidak hanya dilihat dari banyaknya buku dan karya sastra yang beredar. Beragam cerita rakyat dan legenda masyarakat juga berandil besar. ”Sayang masih banyak yang belum akrab di telinga masyarakat. Makanya harus terus dipopulerkan,” IMDI, Tjut Nyak Deviana Daudsjah, mengatakan, IMDI dengan beragam pertunjukan yang disuguhkan selama ini berkeinginan untuk mengembalikan pendidikan seni pertunjukan pada jalurnya. IMDI menawarkan pendidikan formal supaya seni pertunjukan bisa go international. Sudah saatnya seni pertunjukan menjadi sebuah kreativitas yang bernilai ekonomi.”Tujuan lain tentunya kami ingin meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya Indonesia. Saya padukan ilmu dari Barat dan Timur. Saya yakin, seni pertunjukan itu produk kebudayaan yang bisa mendapatkan nilai ekonomi,” tutur menyuguhkan paket seni pertunjukan yang komplet, mulai pemain musik, penari, pemain drama, hingga petugas lampu dan manajer panggung. ”Kami mandiri semua. Satu paket. Jadi bisa dibilang kami dari lembaga formal yang sudah siap masuk ke industri seni pertunjukan,” ujar seni pertunjukan saat ini sudah bisa menjadi industri kreatif jika digarap puluhan tahun lalu. IVV Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. OrganisasiPengawasan Rakyat (OPR) Manggarai. April 30, 2016 ·. POLLING ONLINE CALON IBUKOTA DAERAH PERSIAPAN PROVINSI KEPULAUAN FLORES (DP-PKF) PILIHAN PUBLIK MEMASUKI HARI PERTAMA BULAN KEDUA. ( Minggu tgl 1 Mei 2016, sejak tgl 30 Maret 2016) 1. Mbay 166 suara atau 37,64 % dari 441 responden. 2. Borong 90 suara atau 20,40 % dari 441 responden. Buku Budaya dan Ragam Cerita Rakyat Manggarai Timur memerikan secara ringkas kebermaknaan kebudayaan sebagai jendela dunia masyarakat Manggarai Timur, sebagaimana tercermin dalam tujuh puluh empat teks cerita rakyat yang terinventarisasi berdasarkan judul dan isi cerita dalam dua bahasa bahasa lokal dan bahasa Indonesia. Cerita rakyat tersebut diwadahi dalam enam bahasa lokal yang hidup berdampingan di wilayah Kabupaten Manggarai Timur. Keenam bahasa lokal dimaksud adalah bahasa Manggarai, bahasa Manus, bahasa Kolor atau Mbaen, bahasa Rongga, bahasa Rajong, dan bahasa Kepo. Selain itu, cerita rakyat Manggarai Timur itu terklasifikasi menjadi tiga tipe yang meliputi mitos, legenda, dan yang sarat dengan nilai kearifan lokal ini merupakan bagian dari penelitian Optimalisasi Potensi Tradisi Lisan untuk Menciptakan Sumber Belajar bagi Para Siswa di Manggarai Timur pada tahun ke-1 dari dua tahun pelaksanaan 2022 dan 2023 yang dibiayai Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Tim pelaksana penelitian adalah tim dosen Universitas PGRI Mahadewa Indonesia dengan komposisi Ni Wayan Sumitri sebagai ketua tim serta Ni Wayan Widiastuti dan Ni Wayan Sudarti sebagai cerita yang tersaji dalam buku berisi empat bab ini penuh dengan muatan nilai etika moral yang diharapkan bisa mengisi kekosongan sumber belajar bagi para siswa di Manggarai Timur dalam upaya menunjang pembelajaran pendidikan karakter bangsa berbasis bahasa dan budaya lokal Manggarai Timur. Bersamaan dengan itu, diharapkan pula agar buku yang mendokumentasikan budaya dan ragam cerita rakyat Manggarai Timur ini juga bermanfaat bagi pihak di luar masyarakat Manggarai Timur untuk mengenal cerita rakyat Nusantara karena mekanisme penyajian teks cerita disertai dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Menurutcerita dari pemilik kontrakan, Maswati Ibrahim mengatakan, korban merupakan tukang service jam tangan di pasar Inpres Borong. Korban sudah menempati kamar tersebut selama satu tahun. Masyarakat yang mengetahui peristiwa itu langsung menghubungi pihak kepolisian resort Manggarai Timur. R0yqJ.
  • tufmnq90xv.pages.dev/456
  • tufmnq90xv.pages.dev/105
  • tufmnq90xv.pages.dev/227
  • tufmnq90xv.pages.dev/161
  • tufmnq90xv.pages.dev/78
  • tufmnq90xv.pages.dev/28
  • tufmnq90xv.pages.dev/357
  • tufmnq90xv.pages.dev/256
  • cerita rakyat manggarai timur